MANFAAT OLAHRAGA BAGI MENTAL
Manfaat olahraga untuk kesehatan tubuh kita memang sudah lama terbukti. Latihan olahraga penting tidak hanya penting untuk memelihara kebugaran fisik tetapi juga kesehatan mental.
Sekarang daftar efek positif dari olahraga akan bertambah panjang lagi dengan adanya temuan bukti baru dari Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona. Cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat.
Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Landers ada lima manfaat olahraga yang dapat menyehatkan mental kita.
1. Olahraga mengurangi stres
Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan untuk mengambil keputusan.
Semua manusia pernah mengalami stres; dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya! Banyak oarang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati mendadak disebabkan stres!
Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.
Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.
2. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otak
Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.
3. Mempengaruhi hormon Endogenous opioids
Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi dan tingkah laku manusia.
Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi.
Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.
4. Meningkatkan gelombang otak alfa
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir.
Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi.
5. Penyalur saraf otak
Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.
Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.
6. Olahraga dapat melawan penuaan
Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik.
Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan tubuh setiap minggu selama sembilan minggu. "Kegiatannya tidak perlu terlalu tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers. "Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam."
7. Olahraga dapat meningkat perasaan bahagia
Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati.
Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia.
Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.
8. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri
Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah.
Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.
MANFAAT OLAHRAGA BAGI OTAK
Semua orang tahu bahwa olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk menyehatkan tubuh kita. Tapi apakah anda tahu bahwa apa manfaat olahraga untuk otak kita..? dengan berolahraga sedikitnya 10 menit setiap hari, akan membuat mental kita lebih sehat, pikiran jernih, berkurangnya stress dan akhirnya memicu timbulnya perasaan yang bahagia. Berikut ini beberapa manfaat olahraga untuk otak kita.
1. Dapat meningkatkan kemampuan otak
Latihan fisik atau oralhraga secara rutin, dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Dapat membantu menunda proses penuaan
Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya maka penurunan mental kian lambat. manfaat aktivitas tersebut setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Dapat mengurangi stress
Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. cara terbaik mengurangi stres yaitu melakukan aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari.
4. Dapat menaikkan daya tahan tubuh
Jika Anda senang melakukan olahraga dengan santai pada saat melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
5. Dapat memperbaiki kepercayaan diri
Semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka secara otomatis kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan aktifitas olahraga.
Dengan keadaan tersebut maka, hiasilah hidup kita dengan aktifitas olahraga, dengan olahraga kita akan mendapatkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta olahraga bermanfaat untuk otak kita yang menghasilkan penurunan tingkat stress dan peningkatan rasa percaya diri. Semoga bermanfaat.
Selasa, 20 April 2010
Manfaat Olahraga
Setiap orang tahu bahwa olahraga memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan kebugaran dan daya tahan otot Anda; sehingga stamina bisa meningkat.
2. Menurunkan resiko penyakit jantung.
3. Menurunkan tekanan darah serta kadar kolesterol.
4. Membantu mengatur berat badan.
5. Meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Anda bisa mendapatkan semua manfaat di atas dari usia berapapun dan setidaknya berusaha tetap aktif secara fisik penting saat kita bertambah tua. Banyak masalah muncul akibat semakin bertambahnya usia kita – peningkatan kadar lemak, menurunnya stamina dan fleksibilitas, tulang makin keropos, serta makin menurunnya metabolisme. Dengan melakukan latihan secara rutin, resiko-resiko di atas dapat diminimalkan.
Aspek Kebugaran
Bugar berarti mampu menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan prima dan segar; disertai stamina yang cukup serta bersiaga untuk hal-hal yang darurat dalam situasi kita. Definisi bugar secara fisik berbeda-beda tergantung profesinya. Definisi bugar juga cukup relatif, Anda mungkin bisa lebih fit tahun ini ketimbang tahun lalu atau mungkin Anda lebih fit ketimbang tetangga Anda, tidak ada pengertian yang pasti tentang bugar. Satu hal yang pasti, apabila Anda mengejar kebugaran, maka olahraga adalah satu-satunya cara mencapainya.
Ada 4 aspek dasar untuk bugar secara fisik, yaitu: ketahanan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot dan fleksibilitas. Masing-masing dapat diukur dengan olahraga yang rutin. Ingat, olahraga untuk kebugaran tidak sama dengan berlatih beban untuk meningkatkan performa seorang atlit. Untuk benar-benar bugar, Anda perlu membangun 4 aspek dasar ini, tidak hanya 1 atau 2.
Dari 4 aspek tersebut yang terpenting adalah daya tahan kardiovaskuler. Secara fisiologis, daya tahan kardiovaskuler menjaga kemampuan jantung dan pembuluh darah untuk mengangkut oksigen menuju sel-sel tubuh; selain itu juga untuk membuang limbah dalam tubuh.
Daya tahan kardiovaskuler dibangun melalui olahraga yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghantarkan lebih banyak oksigen menuju otot. Agar dapat melakukan ini, dibutuhkan olahraga yang menggunakan kelompok otot besar (seperti kaki) dan yang terpenting adalah berkesinambungan.
Dengan olahraga aerobik rutin, jantung Anda akan mampu memompa lebih banyak darah; dengan demikian mampu menghantar lebih banyak oksigen secara efisien. Dengan demikian, kapasitas otot Anda menampung oksigen akan meningkat, mampu memompa darah lebih banyak per detak, sehingga kerja jantung tidak terlalu berat. Jantung Anda juga mempunyai kemampuan untuk lebih cepat memulihkan diri dari stress akibat latihan.
Agar dapat efek dari latihan, disarankan melakukan sesi olahraga aerobik 15-60 menit tiap 3 – 5x seminggu. Agar Anda lebih mendapatkan manfaat dari latihan ini, sebaiknya Anda berlatih sesuai dengan tingkat kemampuan jantung Anda.
Cara paling mudah untuk mengukurnya adalah dengan rumus 220 – usia (itu adalah Maximum Heart Rate Anda), kemudian ambil 60-80% dari angka tersebut. Hasil teratas dan terendah adalah zona target heart rate Anda. Saat Anda olahraga, usahakan detak jantungnya berkisar di angka tersebut.
Model Latihan yang Tepat Untuk Anda
Salah satu hal yang menyenangkan dalam latihan adalah Anda memiliki banyak pilihan. Anda dapat memilih untuk melakukan sesuatu yang simpel seperti jalan, Anda dapat memilih 1 atau lebih olahraga rekreasi, atau Anda dapat melakukan rutinitas olahraga seperti pada suatu kelas atau rumah. Kenyataannya, variasi dalam berolahraga merupakan kunci utama menjadi fit. Satu hal yang perlu diketahui, tidak ada satu jenis latihan atau olahraga yang mencukupi seluruh aspek kebutuhan menjadi fit secara seimbang. Sebaiknya Anda memiliki lebih dari satu aktifitas agar latihan Anda tidak monoton. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang cenderung memilih jenis aktifitas yang mudah dan menyenangkan bagi mereka.
Jenis-jenis latihan yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan kita antara lain adalah latihan beban.
Prinsip Latihan Beban
Biarpun ada asumsi tertentu mengenai seseorang yang angkat beban selalu berotot besar namun lemah, porsi latihan beban dapat dimanfaatkan oleh setiap orang, tidak hanya bagi mereka yang tertarik menjadi atlit binaragawan. Digabung dengan latihan aerobik yang rutin, latihan beban akan meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot sekaligus membuat jasmani & rohani Anda menjadi lebih bugar, perasaan bugar ini tidak dapat diperoleh dari jenis latihan apapun lainnya. Misalnya, bersepeda membantu membangun 1 set jenis otot, basket membangun otot yang lain, namun latihan beban bekerja secara menyeluruh pada otot kita dalam waktu yang singkat.
Latihan beban secara rutin akan membantu Anda membentuk kelompok otot tertentu yang akan meningkatkan performa pada olahraga pilihan Anda lainnya. Tidak ada yang dapat meningkatkan kualitas permainan tenis Anda tanpa sering berlatih tenis, akan tetapi latihan beban bagian atas akan menunjang permainan Anda; selain itu latihan beban pada kaki akan membantu tendangan Anda saat berenang.
Prinsip Dasar pada Latihan Beban
Prinsip dasar dari latihan beban adalah perkembangan otot didapatkan melalui rangsangan beban yang berlebih, kontraksikan kelompok otot tertentu melawan beban yang diangkat. Cara otot dapat berkembang adalah melalui tekanan beban dalam waktu tertentu, “pemulihan” setelah latihan dibantu dengan protein tambahan. Setelah periode waktu tertentu, kekuatan kelompok otot yang mendapatkan tekanan beban tersebut akan meningkat membuat otot Anda semakin berkembang.
Beban bebas adalah Barbell dan Dumbbell, biasanya digunakan berpasangan. Keunggulan menggunakan beban bebas ini adalah Anda bisa melakukan gerakan ke mana saja sehingga menghasilkan beragam variasi rutinitas latihan; selain itu alat ini relatif murah harganya. Kelemahan beban bebas ini adalah tidak memberikan isolasi pada latihan kita sebagus mesin dan stress yang diberikan ke otot kita tidak seragam kiri dan kanan. Sedangkan alat latihan berupa mesin dapat mengisolasi kelompok otot kita lebih efisien dengan cara mempertahankan posisi tubuh Anda dan mengarahkan gerakan beban sesuai arahnya. Dengan demikian, stress yang diterima otot kita akan semakin merata.
Tips Latihan Beban
Latihan beban pada umumnya adalah termasuk pemanasan 5 – 10 menit dilanjutkan dengan rutinitas latihan hingga porsi yang ditentukan selesai. Porsi rutinitas latihan Anda sebaiknya disusun dengan trainer di gym. Mereka akan mengajarkan bagaimana mengatur posisi yang benar, cara untuk mengangkat yang tidak beresiko cedera, menunjukkan alat mana yang digunakan dan berapa banyak repetisi-set yang sebaiknya dilakukan. Apabila Anda terus berlatih dengan seorang pelatih atau teman, mereka akan membuat program latihan Anda menjadi lebih menyenangkan, memberikan Anda dukungan emosional dan membantu Anda agar terhindar dari cedera.
Program latihan yang baik adalah yang merata melatih bagian otot yang berbeda. Program ini terdiri dari sekitar 12 jenis latihan, 6 jenis untuk tubuh bagian atas dan 6 jenis lagi untuk tubuh bagian bawah. Anda tidak perlu mengerjakan semuanya sekaligus, Anda akan diajarkan menyusun jadwal yang akan memberikan istirahat minimal 1 hari pada otot yang baru dilatih.
Semakin Anda melatih otot yang sama 2 hari berturut, semakin otot tersebut tidak akan pulih; malah akan lebih lemah tidak tambah kuat. Dengan demikian, Anda sebaiknya latihan otot yang berbeda tiap harinya. (hari ini otot bagian atas, besok otot bagian bawah) atau beri jarak setidaknya 2 hari untuk istirahat.
Ingatlah untuk melatih otot besar terlebih dahulu sebelum melatih otot kecil. Sebagai contoh, apabila program latihan Anda hari ini adalah gabungan otot tubuh bagian atas dan bawah, mulailah dengan melatih otot kaki.
1. Meningkatkan kebugaran dan daya tahan otot Anda; sehingga stamina bisa meningkat.
2. Menurunkan resiko penyakit jantung.
3. Menurunkan tekanan darah serta kadar kolesterol.
4. Membantu mengatur berat badan.
5. Meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Anda bisa mendapatkan semua manfaat di atas dari usia berapapun dan setidaknya berusaha tetap aktif secara fisik penting saat kita bertambah tua. Banyak masalah muncul akibat semakin bertambahnya usia kita – peningkatan kadar lemak, menurunnya stamina dan fleksibilitas, tulang makin keropos, serta makin menurunnya metabolisme. Dengan melakukan latihan secara rutin, resiko-resiko di atas dapat diminimalkan.
Aspek Kebugaran
Bugar berarti mampu menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan prima dan segar; disertai stamina yang cukup serta bersiaga untuk hal-hal yang darurat dalam situasi kita. Definisi bugar secara fisik berbeda-beda tergantung profesinya. Definisi bugar juga cukup relatif, Anda mungkin bisa lebih fit tahun ini ketimbang tahun lalu atau mungkin Anda lebih fit ketimbang tetangga Anda, tidak ada pengertian yang pasti tentang bugar. Satu hal yang pasti, apabila Anda mengejar kebugaran, maka olahraga adalah satu-satunya cara mencapainya.
Ada 4 aspek dasar untuk bugar secara fisik, yaitu: ketahanan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot dan fleksibilitas. Masing-masing dapat diukur dengan olahraga yang rutin. Ingat, olahraga untuk kebugaran tidak sama dengan berlatih beban untuk meningkatkan performa seorang atlit. Untuk benar-benar bugar, Anda perlu membangun 4 aspek dasar ini, tidak hanya 1 atau 2.
Dari 4 aspek tersebut yang terpenting adalah daya tahan kardiovaskuler. Secara fisiologis, daya tahan kardiovaskuler menjaga kemampuan jantung dan pembuluh darah untuk mengangkut oksigen menuju sel-sel tubuh; selain itu juga untuk membuang limbah dalam tubuh.
Daya tahan kardiovaskuler dibangun melalui olahraga yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghantarkan lebih banyak oksigen menuju otot. Agar dapat melakukan ini, dibutuhkan olahraga yang menggunakan kelompok otot besar (seperti kaki) dan yang terpenting adalah berkesinambungan.
Dengan olahraga aerobik rutin, jantung Anda akan mampu memompa lebih banyak darah; dengan demikian mampu menghantar lebih banyak oksigen secara efisien. Dengan demikian, kapasitas otot Anda menampung oksigen akan meningkat, mampu memompa darah lebih banyak per detak, sehingga kerja jantung tidak terlalu berat. Jantung Anda juga mempunyai kemampuan untuk lebih cepat memulihkan diri dari stress akibat latihan.
Agar dapat efek dari latihan, disarankan melakukan sesi olahraga aerobik 15-60 menit tiap 3 – 5x seminggu. Agar Anda lebih mendapatkan manfaat dari latihan ini, sebaiknya Anda berlatih sesuai dengan tingkat kemampuan jantung Anda.
Cara paling mudah untuk mengukurnya adalah dengan rumus 220 – usia (itu adalah Maximum Heart Rate Anda), kemudian ambil 60-80% dari angka tersebut. Hasil teratas dan terendah adalah zona target heart rate Anda. Saat Anda olahraga, usahakan detak jantungnya berkisar di angka tersebut.
Model Latihan yang Tepat Untuk Anda
Salah satu hal yang menyenangkan dalam latihan adalah Anda memiliki banyak pilihan. Anda dapat memilih untuk melakukan sesuatu yang simpel seperti jalan, Anda dapat memilih 1 atau lebih olahraga rekreasi, atau Anda dapat melakukan rutinitas olahraga seperti pada suatu kelas atau rumah. Kenyataannya, variasi dalam berolahraga merupakan kunci utama menjadi fit. Satu hal yang perlu diketahui, tidak ada satu jenis latihan atau olahraga yang mencukupi seluruh aspek kebutuhan menjadi fit secara seimbang. Sebaiknya Anda memiliki lebih dari satu aktifitas agar latihan Anda tidak monoton. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang cenderung memilih jenis aktifitas yang mudah dan menyenangkan bagi mereka.
Jenis-jenis latihan yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan kita antara lain adalah latihan beban.
Prinsip Latihan Beban
Biarpun ada asumsi tertentu mengenai seseorang yang angkat beban selalu berotot besar namun lemah, porsi latihan beban dapat dimanfaatkan oleh setiap orang, tidak hanya bagi mereka yang tertarik menjadi atlit binaragawan. Digabung dengan latihan aerobik yang rutin, latihan beban akan meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot sekaligus membuat jasmani & rohani Anda menjadi lebih bugar, perasaan bugar ini tidak dapat diperoleh dari jenis latihan apapun lainnya. Misalnya, bersepeda membantu membangun 1 set jenis otot, basket membangun otot yang lain, namun latihan beban bekerja secara menyeluruh pada otot kita dalam waktu yang singkat.
Latihan beban secara rutin akan membantu Anda membentuk kelompok otot tertentu yang akan meningkatkan performa pada olahraga pilihan Anda lainnya. Tidak ada yang dapat meningkatkan kualitas permainan tenis Anda tanpa sering berlatih tenis, akan tetapi latihan beban bagian atas akan menunjang permainan Anda; selain itu latihan beban pada kaki akan membantu tendangan Anda saat berenang.
Prinsip Dasar pada Latihan Beban
Prinsip dasar dari latihan beban adalah perkembangan otot didapatkan melalui rangsangan beban yang berlebih, kontraksikan kelompok otot tertentu melawan beban yang diangkat. Cara otot dapat berkembang adalah melalui tekanan beban dalam waktu tertentu, “pemulihan” setelah latihan dibantu dengan protein tambahan. Setelah periode waktu tertentu, kekuatan kelompok otot yang mendapatkan tekanan beban tersebut akan meningkat membuat otot Anda semakin berkembang.
Beban bebas adalah Barbell dan Dumbbell, biasanya digunakan berpasangan. Keunggulan menggunakan beban bebas ini adalah Anda bisa melakukan gerakan ke mana saja sehingga menghasilkan beragam variasi rutinitas latihan; selain itu alat ini relatif murah harganya. Kelemahan beban bebas ini adalah tidak memberikan isolasi pada latihan kita sebagus mesin dan stress yang diberikan ke otot kita tidak seragam kiri dan kanan. Sedangkan alat latihan berupa mesin dapat mengisolasi kelompok otot kita lebih efisien dengan cara mempertahankan posisi tubuh Anda dan mengarahkan gerakan beban sesuai arahnya. Dengan demikian, stress yang diterima otot kita akan semakin merata.
Tips Latihan Beban
Latihan beban pada umumnya adalah termasuk pemanasan 5 – 10 menit dilanjutkan dengan rutinitas latihan hingga porsi yang ditentukan selesai. Porsi rutinitas latihan Anda sebaiknya disusun dengan trainer di gym. Mereka akan mengajarkan bagaimana mengatur posisi yang benar, cara untuk mengangkat yang tidak beresiko cedera, menunjukkan alat mana yang digunakan dan berapa banyak repetisi-set yang sebaiknya dilakukan. Apabila Anda terus berlatih dengan seorang pelatih atau teman, mereka akan membuat program latihan Anda menjadi lebih menyenangkan, memberikan Anda dukungan emosional dan membantu Anda agar terhindar dari cedera.
Program latihan yang baik adalah yang merata melatih bagian otot yang berbeda. Program ini terdiri dari sekitar 12 jenis latihan, 6 jenis untuk tubuh bagian atas dan 6 jenis lagi untuk tubuh bagian bawah. Anda tidak perlu mengerjakan semuanya sekaligus, Anda akan diajarkan menyusun jadwal yang akan memberikan istirahat minimal 1 hari pada otot yang baru dilatih.
Semakin Anda melatih otot yang sama 2 hari berturut, semakin otot tersebut tidak akan pulih; malah akan lebih lemah tidak tambah kuat. Dengan demikian, Anda sebaiknya latihan otot yang berbeda tiap harinya. (hari ini otot bagian atas, besok otot bagian bawah) atau beri jarak setidaknya 2 hari untuk istirahat.
Ingatlah untuk melatih otot besar terlebih dahulu sebelum melatih otot kecil. Sebagai contoh, apabila program latihan Anda hari ini adalah gabungan otot tubuh bagian atas dan bawah, mulailah dengan melatih otot kaki.
Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes
Kegiatan fisik sehari–hari dan latihan fisik secara teratur (3–4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam perawatan diabetes tipe II. Latihan fisik dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan fisik yang dimaksud jalan kaki, bersepeda santai, jogging, berenang.
Latihan fisik sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran fisik. Kegiatan sehari – hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun tetap dilakukan tetap dilakukan. Batasi atau jangan terlalu lama melakukan kegiatan yang kurang gerak seperti menonton televisi.
Prinsip latihan fisik yang dilakukan :
1. Continuous :
Latihan fisik harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh: Jogging 30 menit , maka pasien harus melakukannya selama 30 menit tanpa henti.
2. Rhytmical :
Latihan olah raga dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, contoh berlari, berenang, jalan kaki.
3. Interval :
Latihan dilakukan selang-seling antar gerak cepat dan lambat. Contoh: jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselangi jalan
4. Progresive :
- Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan sampi sedang selama mencapai 30 – 60 menit
- Sasaran HR = 75 – 85 % dari maksimal HR
- Maksimal HR = 220 – ( umur )
5. Endurance :
Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan jogging. Latihan dengan prinsip seperti di atas minimal dilakukan 3 hari dalam seminggu, sedang 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olah raga kesenangannya.
Modifikasi senam sederhana dapat diberikan kepada penderita DM Lansia, misalnya:
* Menepuk kedua tangan di atas kepala kemudia di paha.
* Secara bergantian menempatkan tangan di dada dan dibelakang kepala.
* Latihan meregangkan bagian atas dan bagian bawah tubuh, leher, dan paha.
* Membuat gerakan lingkaran dengan 2 lengan secara paralel di depan badan.
Petunjuk program olahraga untuk penderita diabetes yang bergantung insulin :
* Monitor kadar glukosa darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga.
* Hindari gula darah rendah dengan memakan karbohidrat ekstra sebelum olah raga.
* Hindari olah raga berat selama reaksi puncak insulin.
* Lakukan suntikan insulin di tempat – tempat yang tidak akan digunakan untuk berolah- raga aktif.
* Ikuti saran dokter untuk mengurangi dosis insulin sebelum melakukan olah raga yang melelahkan atau lama.
* Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah melakukan olahraga jadi penting untuk memeriksa gula darah secara periodic.
Petunjuk olahraga untuk penderita diabetes yang tidak bergantung insulin :
* Gula darah rendah jarang terjadi selama berola raga dan karena itu tidak perlu untuk memakan karbohidrat ekstra.
* Olah raga untuk menurunkan berat badan perlu didukung dengan pengurangan asupan kalori.
* Olah raga sedang perlu dilakukan setiap hari. Olah raga berat mungkin bisa dilakukan tiga kali seminggu.
* Sangat penting untuk melakukan latihan ringan guna pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolah raga.
* Pilihlah olah raga yang paling sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup anda secara umum.
* Manfaat olah raga akan hilang jika tidak berolah raga selama tiga hari berturut-turut.
* Olah raga bisa meningkatkan nafsu makan dan berarti juga asupan kalori bertambah. Hindari makan makanan ekstra setelah berolah raga.
* Dosis obat telan untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olah raga teratur.
Latihan fisik sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran fisik. Kegiatan sehari – hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun tetap dilakukan tetap dilakukan. Batasi atau jangan terlalu lama melakukan kegiatan yang kurang gerak seperti menonton televisi.
Prinsip latihan fisik yang dilakukan :
1. Continuous :
Latihan fisik harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa berhenti. Contoh: Jogging 30 menit , maka pasien harus melakukannya selama 30 menit tanpa henti.
2. Rhytmical :
Latihan olah raga dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, contoh berlari, berenang, jalan kaki.
3. Interval :
Latihan dilakukan selang-seling antar gerak cepat dan lambat. Contoh: jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselangi jalan
4. Progresive :
- Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan sampi sedang selama mencapai 30 – 60 menit
- Sasaran HR = 75 – 85 % dari maksimal HR
- Maksimal HR = 220 – ( umur )
5. Endurance :
Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan jogging. Latihan dengan prinsip seperti di atas minimal dilakukan 3 hari dalam seminggu, sedang 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olah raga kesenangannya.
Modifikasi senam sederhana dapat diberikan kepada penderita DM Lansia, misalnya:
* Menepuk kedua tangan di atas kepala kemudia di paha.
* Secara bergantian menempatkan tangan di dada dan dibelakang kepala.
* Latihan meregangkan bagian atas dan bagian bawah tubuh, leher, dan paha.
* Membuat gerakan lingkaran dengan 2 lengan secara paralel di depan badan.
Petunjuk program olahraga untuk penderita diabetes yang bergantung insulin :
* Monitor kadar glukosa darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga.
* Hindari gula darah rendah dengan memakan karbohidrat ekstra sebelum olah raga.
* Hindari olah raga berat selama reaksi puncak insulin.
* Lakukan suntikan insulin di tempat – tempat yang tidak akan digunakan untuk berolah- raga aktif.
* Ikuti saran dokter untuk mengurangi dosis insulin sebelum melakukan olah raga yang melelahkan atau lama.
* Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah melakukan olahraga jadi penting untuk memeriksa gula darah secara periodic.
Petunjuk olahraga untuk penderita diabetes yang tidak bergantung insulin :
* Gula darah rendah jarang terjadi selama berola raga dan karena itu tidak perlu untuk memakan karbohidrat ekstra.
* Olah raga untuk menurunkan berat badan perlu didukung dengan pengurangan asupan kalori.
* Olah raga sedang perlu dilakukan setiap hari. Olah raga berat mungkin bisa dilakukan tiga kali seminggu.
* Sangat penting untuk melakukan latihan ringan guna pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolah raga.
* Pilihlah olah raga yang paling sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup anda secara umum.
* Manfaat olah raga akan hilang jika tidak berolah raga selama tiga hari berturut-turut.
* Olah raga bisa meningkatkan nafsu makan dan berarti juga asupan kalori bertambah. Hindari makan makanan ekstra setelah berolah raga.
* Dosis obat telan untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olah raga teratur.
Minggu, 18 April 2010
PERTUMBUHAN FISIK DAN KESEHATAN REMAJA
PERTUMBUHAN FISIK & KESEHATAN REMAJA
1.Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
2.Pandangan Teoritis tentang Remaja
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall – : adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik. Keyakinan ini tercermin dari teori mereka tentang perkembangan manusia.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
3.Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.
Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.
Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
4.Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.
5.Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
6.Masalah Kesehatan pada Remaja
Remaja merupakan usia paling sehat dibanding kanak-kanak dan dewasa karena sedikitnya penyakit yang dialami kelompok usia ini. Akan tetapi, remaja memiliki resiko kesehatan paling tinggi karena faktor kecelakaan, alkohol, narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan makan (diet) dan perilaku hidup sehat yang buruk
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
1.Tahap Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif remaja membahas tentang perkembangan remaja dalam berfikir (proses kognisi/proses mengetahui ). Menurut J.J. Piaget, remaja berada pada tahap operasi formal, yaitu tahap berfikir yang dicirikan dengan kemampuan berfikir secara hipotetis, logis, abstrak, dan ilmiah. Pada usia remaja, operasi-operasi berpikir tidak lagi terbatas pada obyek-obyek konkrit seperti usia sebelumnya, tetapi dapat pula dilakukan pada proposisi verbal (yang bersifat abstrak) dan kondisi hipotetik (yang bersifat abstrak dan logis).
2.Kemampuan Kognitif Remaja
Berbagai penelitian selama dua puluh tahun terakhir dengan menggunakan berbagai pandangan teori juga menemukan gambaran yang konsisten dengan teori Piaget yang menyimpulkan bahwa remaja merupakan suatu periode dimana seseorang mulai berfikir secara abstrak dan logik (Carlson, Derry, Fouad, Jacobs, Krieg, & Peterson, 1999). Berbagai penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang konsisten antara kemampuan kognitif anak -anak dan remaja. Dibandingkan anak-anak, remaja memiliki kemampuan lebih baik dalam berfikir hipotetis dan logis. Remaja juga lebih mampu memikirkan beberapa hal sekaligus - bukan hanya satu - dalam satu saat dan konsep-konsep abstrak (Keating, dalam Carlson, dkk., 1999). Menurut Nettle (2001), remaja juga dapat berfikir tentang proses berfikirnya sendiri, serta dapat memikirkan hal-hal yang tidak nyata - sebagaimana hal-hal yang nyata - untuk menyusun hipotesa atau dugaan.
3.Faktor Perkembangan Kognitif Remaja
Menurut pandangan teori pemrosesan informasi, kemampuan berfikir pada usia remaja disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan sumberdaya kognitif (cognitive resource). Peningkatan ini disebabkan oleh automaticity atau kecepatan pemrosesan (Case; Keating & MacLean; dalam Carlson, dkk. 1999); pengetahuan lintas bidang yang makin luas (Case, dalam Carlson, dkk. 1999); meningkatnya kemampuan dalam menggabungkan informasi abstrak dan menggunakan argumen-argumen logis (Moshman & Frank , dalam Carlson, dkk., 1999); serta makin banyaknya strategi yang dimiliki dalam mendapatkan dan menggunakan informasi (Carlson, dkk., 1999).
Walaupun cara berfikir kelompok remaja (usia 11 tahun ke atas) berbeda dengan anak usia 7 – 11 tahun, akan tetapi bila ditelaah lebih jauh, di antara para remaja sendiri sering ditemukan perbedaan (Seifert dan Hoffnung, 1987). Perbedaan tersebut, menururt Torgesen (dalam Collins, dkk., 2001), terjadi antara lain karena faktor penggunaan strategi kognitif yang dimiliki oleh masing-masing individu.
PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS (PSIKOMOTOR)
1. Pengertian
• Menurut William B. Michael
“ Meninjau bakat itu terutama daris egi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas , yang sedikit sekali / tidak tergantung pada pelatihan sebelumnya. “
• Menurut Bingham
“ Menitikberatkan pada kondisi / seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan / seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik dan sebagainya .
• Kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan / dilatih
• Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan
• Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan / keterampilan yang relatif
• Macam-macam bakat :
a) Bakat umum ( bakat intelektual umum )
b) Bakat khusus/ talent ( bakat akademis khusus , kemampuan bawaan pada bidang-bidang tertentu )
2. Perbedaan Bakat dan Minat
• Bakat adalah sesuatu yang diturunkan bisa beraktualisasi jika difasilitasi , merupakan bawaan yang dipengaruhi oleh factor hereditas ( lebih dominan )
• Minat adalah kecenderungan yang harus dipelajari , dipengaruhi oelh factor lingkungan
3. Jenis-jenis Bakat
Setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu . Pemberian nama terhadapJenis- jenis bakat , biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi . Misalnya : bakat seni, bakat musik, olehraga, dan bakat melukis. Jadi macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seorang individu hidup dan dibesarkan .
4. Hubungan Bakat dengan Prestasi
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu , akan tetapi diperlukan latihan , pengetahuan , pengalaman dan dorongan / motivasi agar bakat tersebut dapat terwujud . Jika seorang anak mempunyai hakikat tertentu dan memiliki fasilitas untuk mengembangkannya , maka ia akan mencapai prestasi yang unggul , namun tanpa sebuah bakat seseorang tidak akan dapat mencapai prestasi yang unggul .
Jadi , keunggulan / prestasi dalam suatu bidang merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan factor lingkungan yang menunjang , termasuk minat dan dorongan pribadi
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus / mengapa seseorang tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal , yaitu :
a) Anak itu sendiri
“ Minat , motivasi dan dorongan / keinginan yang dimilikmi oelh seorang
anak sangat penting untuk dapat mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki. Selain itu , adanya kesulitan , masalah pribadi dan hambatan dalam diri juga mempengaruhi”
b) Lingkungan Anak
“ Orang tua , kesempatan , fasilitas serta ekonomi yang dimiliki seorang anak juga sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusu yang dimilikinya “
6. Upaya pengembangan Bakat Khusus Remaja
• Upaya pengembanagn bakat khusus remaja , yaitu :
a) Orang tua harus memahami dan memnuhi kebutuhan anak , menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuia dengan bakat anak , serta menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
b) Membantu anak memahami dirinya agar tidak melihat bakatnya sebagai suatu beban , tetapi sebagai suatu anugrah yang harus dihargai dan dikembangkan
c) Memberikan pendidikan yang berfungsi mengembangkan bakat anak
d) Membantu mengenalkan bakat yang dimiliki dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan- tujuan .
PERKEMBANGAN NILAI, MORAL, DAN SIKAP (AFEKTIF)
1. Pengertian
a. Moral
• Merupakan suatu kebutuhan penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan personal yang harmonis dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi.
• Menurut Lawrence Kohlberg, moral adalah fenomena kognitif dalam kajian psikologi.
• Menurut Purwadarminto, 1959: 197, moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
b. Nilai
• Merupakan sesuatu yang baik, diinginkan atau dicita-citakan dan dianggap penting oleh warga masyarakat, misalnya kebiasaan dan sopan santun.
• Menurut Young, nilai merupakan asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.
• Menurut Green, nilai merupakan kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide dan orang perorangan
• Menurut Woods, nilai merupakan petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sikap
Menurut Gerung, sikap merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal, sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Selain itu sikap juga merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut.
2. Hubungan Nilai, Moral, Sikap, dan Tingkah Laku
Dalam kaitan dengan pengamalan nilai-nilai hidup , maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud.Dalam hal ini aliran Psikoanalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma dan nilai.Semua konsep itu menurut Freud menyatu dalam konsepnya super ego . Super ego sendiri dalam teori Freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego , sehingga tidak bertentangan demngan masyarakat.
Jadi keterkaiatan antar nilai,moral,sikap dan tingkah laklu akan tampak dalam pengamalan nilai-nilai.Dengan kata lain, nilai-nilai perlu dikenal lebih dahiulu , kemudian dikhayati dan didorong oleh moral , baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.
3. Karakteristik nilai, moral dan sikap remaja
Nilai-nilai kehidupan yang perlu dinformasikan dan selanjutnya dikhayati oleh para remaja tidak terbatas pada adapt istiadat dan sopan santun saja , namun juga seperangkat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila , misalnya : nilai agama, nilai kemanusiaan , nilai estetik , nilai etik , nilai imtelektual dan sebagainya.
Michael meringkas 5 perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan remaja , yaitu :
a) Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak
b) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah.Keadaan muncul sebagai kekuatan moral yang dominant
c) Penilaian moral menjadi sebagai kognitif , remaja semakin berani mengambil keputusan.
4) Penilaian moral menjadi kurang ego sentries
• Tahap-tahap perkembangan moral yang bwerlaku secara universal (Kohlberg)
a) Pra konvensional
Stadium 1 , Anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman , anak mengetahui bahwa aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasan yang tidak bisa diganggu gugat , ia harus menurut dan kalau tidak akan memperoleh hukuman .
Stadium 2 , Berlaku prinsip Relativistic – Hedonism ( bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan seseorang ) . Anak tidak lagi secara mutlak bergantung pada aturan yang ada di luar / disusun orang lain , tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian memiliki beberapa segi .
b) Konvensional
Stadium 3 , orientasi mengenai orientasi anak baik , anak memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik / tidak baik oleh orang lain. Masyarakat adalah sumber yang menentukan dan menjadi penilai
Stadium 4 , tahap mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas , perbuatan baik merupakan kewajiban untuk ikut melaksanakan aturana-aturan yang ada , agar tidak terjadi kekacauan
c) Pasca Konvensial
Stadium 5 , tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial . Ada hubungan timabal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat . Seseorang memperlihatkan kewajibannya dan lingkungan sosial akan memberikan perlindungan kepadanya
Stadium 6 , tahap ini disebut prinsip universal . Remaja mengadakan penginternalisasian moral yaitu remaja melakukan tingkah laku-tingkah laku moral yang dikemudikan oleh tanggung jawab batin sendiri karena menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai , mengerti tidak hanya memperoleh pengertian saja , melainkan juga dapat menjalankan atau mengamalkannya.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai ,moral , sikap dan
tingkah laku
a) Hubungan harmonis dalam keluarga , yang merupakan tempat penerapan moral
pertapa sebagia individu
b) Masyarakat , tingkah laku manusia bisa terkendali oleh control dari masyarakat
yang mempunyai sanksi-sanksi buat pelanggarnya .
c) Lingkungan sosial , lingkungan sosial terutama linkungan sosial terdekat yang
bisa sebagai pendidik dan pembina untuk memberi pengaruh dan membentuk
tingkah laku yang sesuai
d) Perkembangan nalar , makin tinggi penalaran seseorang , maka makin tinggi
pula moral seseorang
5. Upaya Mengembangan Nilai , Moral dan Sikap Remaja
a) Menciptakan komunikasi , dalam komunikasi didahului dengan pemberian
informasi tentang nilai-nilai dan moral .Remaja dirangsang untuk lebih aktif,
diikutsertakan dalam mengambil keputusan dan tanggung jawab , diberi
kesempatan partisipasi mengembangkan aspek moral.Karena kita tahu nilai-nilai
hidup yang dipelajari memperoleh kesempatan untuk diterima dan diresapi
sebelum menjadi bagain integral dari tingkah laku seseorang.
b) Menciptakan lingkungan yang sserasi .Dalam usaha pengembangan tingkah
laku nilai hidup hendaknya tidak mengutamakan pendekatan-pendekatan
semata-mata , tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif
dimana factor-faktor lingkungan itu sendiri merupakan penjelmaan yang
konkrit dari nilai-nilai tersebut .Lingkungan itu terutama terdiri dari mereka
yang berfungsi sebagai pendidk dan pembina ( orang tua , guru )
c) Memberi contoh / tauladan perilaku yang merupakan perwujudan nilai-nilai
yang diperjuangkan
d) Menanamkan nilai-nilai keagamaan yang di dalamnya diajarkan nilai , moral
dan sikap yang baik dan terpuji
1.Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
2.Pandangan Teoritis tentang Remaja
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall – : adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik. Keyakinan ini tercermin dari teori mereka tentang perkembangan manusia.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
3.Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.
Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.
Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
4.Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.
5.Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
6.Masalah Kesehatan pada Remaja
Remaja merupakan usia paling sehat dibanding kanak-kanak dan dewasa karena sedikitnya penyakit yang dialami kelompok usia ini. Akan tetapi, remaja memiliki resiko kesehatan paling tinggi karena faktor kecelakaan, alkohol, narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan makan (diet) dan perilaku hidup sehat yang buruk
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
1.Tahap Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif remaja membahas tentang perkembangan remaja dalam berfikir (proses kognisi/proses mengetahui ). Menurut J.J. Piaget, remaja berada pada tahap operasi formal, yaitu tahap berfikir yang dicirikan dengan kemampuan berfikir secara hipotetis, logis, abstrak, dan ilmiah. Pada usia remaja, operasi-operasi berpikir tidak lagi terbatas pada obyek-obyek konkrit seperti usia sebelumnya, tetapi dapat pula dilakukan pada proposisi verbal (yang bersifat abstrak) dan kondisi hipotetik (yang bersifat abstrak dan logis).
2.Kemampuan Kognitif Remaja
Berbagai penelitian selama dua puluh tahun terakhir dengan menggunakan berbagai pandangan teori juga menemukan gambaran yang konsisten dengan teori Piaget yang menyimpulkan bahwa remaja merupakan suatu periode dimana seseorang mulai berfikir secara abstrak dan logik (Carlson, Derry, Fouad, Jacobs, Krieg, & Peterson, 1999). Berbagai penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang konsisten antara kemampuan kognitif anak -anak dan remaja. Dibandingkan anak-anak, remaja memiliki kemampuan lebih baik dalam berfikir hipotetis dan logis. Remaja juga lebih mampu memikirkan beberapa hal sekaligus - bukan hanya satu - dalam satu saat dan konsep-konsep abstrak (Keating, dalam Carlson, dkk., 1999). Menurut Nettle (2001), remaja juga dapat berfikir tentang proses berfikirnya sendiri, serta dapat memikirkan hal-hal yang tidak nyata - sebagaimana hal-hal yang nyata - untuk menyusun hipotesa atau dugaan.
3.Faktor Perkembangan Kognitif Remaja
Menurut pandangan teori pemrosesan informasi, kemampuan berfikir pada usia remaja disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan sumberdaya kognitif (cognitive resource). Peningkatan ini disebabkan oleh automaticity atau kecepatan pemrosesan (Case; Keating & MacLean; dalam Carlson, dkk. 1999); pengetahuan lintas bidang yang makin luas (Case, dalam Carlson, dkk. 1999); meningkatnya kemampuan dalam menggabungkan informasi abstrak dan menggunakan argumen-argumen logis (Moshman & Frank , dalam Carlson, dkk., 1999); serta makin banyaknya strategi yang dimiliki dalam mendapatkan dan menggunakan informasi (Carlson, dkk., 1999).
Walaupun cara berfikir kelompok remaja (usia 11 tahun ke atas) berbeda dengan anak usia 7 – 11 tahun, akan tetapi bila ditelaah lebih jauh, di antara para remaja sendiri sering ditemukan perbedaan (Seifert dan Hoffnung, 1987). Perbedaan tersebut, menururt Torgesen (dalam Collins, dkk., 2001), terjadi antara lain karena faktor penggunaan strategi kognitif yang dimiliki oleh masing-masing individu.
PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS (PSIKOMOTOR)
1. Pengertian
• Menurut William B. Michael
“ Meninjau bakat itu terutama daris egi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas , yang sedikit sekali / tidak tergantung pada pelatihan sebelumnya. “
• Menurut Bingham
“ Menitikberatkan pada kondisi / seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan / seperangkat respon seperti kemampuan berbahasa, musik dan sebagainya .
• Kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan / dilatih
• Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan
• Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan / keterampilan yang relatif
• Macam-macam bakat :
a) Bakat umum ( bakat intelektual umum )
b) Bakat khusus/ talent ( bakat akademis khusus , kemampuan bawaan pada bidang-bidang tertentu )
2. Perbedaan Bakat dan Minat
• Bakat adalah sesuatu yang diturunkan bisa beraktualisasi jika difasilitasi , merupakan bawaan yang dipengaruhi oleh factor hereditas ( lebih dominan )
• Minat adalah kecenderungan yang harus dipelajari , dipengaruhi oelh factor lingkungan
3. Jenis-jenis Bakat
Setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu . Pemberian nama terhadapJenis- jenis bakat , biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi . Misalnya : bakat seni, bakat musik, olehraga, dan bakat melukis. Jadi macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seorang individu hidup dan dibesarkan .
4. Hubungan Bakat dengan Prestasi
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu , akan tetapi diperlukan latihan , pengetahuan , pengalaman dan dorongan / motivasi agar bakat tersebut dapat terwujud . Jika seorang anak mempunyai hakikat tertentu dan memiliki fasilitas untuk mengembangkannya , maka ia akan mencapai prestasi yang unggul , namun tanpa sebuah bakat seseorang tidak akan dapat mencapai prestasi yang unggul .
Jadi , keunggulan / prestasi dalam suatu bidang merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan factor lingkungan yang menunjang , termasuk minat dan dorongan pribadi
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus / mengapa seseorang tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal , yaitu :
a) Anak itu sendiri
“ Minat , motivasi dan dorongan / keinginan yang dimilikmi oelh seorang
anak sangat penting untuk dapat mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki. Selain itu , adanya kesulitan , masalah pribadi dan hambatan dalam diri juga mempengaruhi”
b) Lingkungan Anak
“ Orang tua , kesempatan , fasilitas serta ekonomi yang dimiliki seorang anak juga sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusu yang dimilikinya “
6. Upaya pengembangan Bakat Khusus Remaja
• Upaya pengembanagn bakat khusus remaja , yaitu :
a) Orang tua harus memahami dan memnuhi kebutuhan anak , menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuia dengan bakat anak , serta menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
b) Membantu anak memahami dirinya agar tidak melihat bakatnya sebagai suatu beban , tetapi sebagai suatu anugrah yang harus dihargai dan dikembangkan
c) Memberikan pendidikan yang berfungsi mengembangkan bakat anak
d) Membantu mengenalkan bakat yang dimiliki dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan- tujuan .
PERKEMBANGAN NILAI, MORAL, DAN SIKAP (AFEKTIF)
1. Pengertian
a. Moral
• Merupakan suatu kebutuhan penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan personal yang harmonis dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi.
• Menurut Lawrence Kohlberg, moral adalah fenomena kognitif dalam kajian psikologi.
• Menurut Purwadarminto, 1959: 197, moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
b. Nilai
• Merupakan sesuatu yang baik, diinginkan atau dicita-citakan dan dianggap penting oleh warga masyarakat, misalnya kebiasaan dan sopan santun.
• Menurut Young, nilai merupakan asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.
• Menurut Green, nilai merupakan kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide dan orang perorangan
• Menurut Woods, nilai merupakan petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sikap
Menurut Gerung, sikap merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal, sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Selain itu sikap juga merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut.
2. Hubungan Nilai, Moral, Sikap, dan Tingkah Laku
Dalam kaitan dengan pengamalan nilai-nilai hidup , maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud.Dalam hal ini aliran Psikoanalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma dan nilai.Semua konsep itu menurut Freud menyatu dalam konsepnya super ego . Super ego sendiri dalam teori Freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego , sehingga tidak bertentangan demngan masyarakat.
Jadi keterkaiatan antar nilai,moral,sikap dan tingkah laklu akan tampak dalam pengamalan nilai-nilai.Dengan kata lain, nilai-nilai perlu dikenal lebih dahiulu , kemudian dikhayati dan didorong oleh moral , baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.
3. Karakteristik nilai, moral dan sikap remaja
Nilai-nilai kehidupan yang perlu dinformasikan dan selanjutnya dikhayati oleh para remaja tidak terbatas pada adapt istiadat dan sopan santun saja , namun juga seperangkat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila , misalnya : nilai agama, nilai kemanusiaan , nilai estetik , nilai etik , nilai imtelektual dan sebagainya.
Michael meringkas 5 perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan remaja , yaitu :
a) Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak
b) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah.Keadaan muncul sebagai kekuatan moral yang dominant
c) Penilaian moral menjadi sebagai kognitif , remaja semakin berani mengambil keputusan.
4) Penilaian moral menjadi kurang ego sentries
• Tahap-tahap perkembangan moral yang bwerlaku secara universal (Kohlberg)
a) Pra konvensional
Stadium 1 , Anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman , anak mengetahui bahwa aturan-aturan ditentukan oleh adanya kekuasan yang tidak bisa diganggu gugat , ia harus menurut dan kalau tidak akan memperoleh hukuman .
Stadium 2 , Berlaku prinsip Relativistic – Hedonism ( bergantung pada kebutuhan dan kesanggupan seseorang ) . Anak tidak lagi secara mutlak bergantung pada aturan yang ada di luar / disusun orang lain , tetapi mereka sadar bahwa setiap kejadian memiliki beberapa segi .
b) Konvensional
Stadium 3 , orientasi mengenai orientasi anak baik , anak memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik / tidak baik oleh orang lain. Masyarakat adalah sumber yang menentukan dan menjadi penilai
Stadium 4 , tahap mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas , perbuatan baik merupakan kewajiban untuk ikut melaksanakan aturana-aturan yang ada , agar tidak terjadi kekacauan
c) Pasca Konvensial
Stadium 5 , tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial . Ada hubungan timabal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat . Seseorang memperlihatkan kewajibannya dan lingkungan sosial akan memberikan perlindungan kepadanya
Stadium 6 , tahap ini disebut prinsip universal . Remaja mengadakan penginternalisasian moral yaitu remaja melakukan tingkah laku-tingkah laku moral yang dikemudikan oleh tanggung jawab batin sendiri karena menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai , mengerti tidak hanya memperoleh pengertian saja , melainkan juga dapat menjalankan atau mengamalkannya.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai ,moral , sikap dan
tingkah laku
a) Hubungan harmonis dalam keluarga , yang merupakan tempat penerapan moral
pertapa sebagia individu
b) Masyarakat , tingkah laku manusia bisa terkendali oleh control dari masyarakat
yang mempunyai sanksi-sanksi buat pelanggarnya .
c) Lingkungan sosial , lingkungan sosial terutama linkungan sosial terdekat yang
bisa sebagai pendidik dan pembina untuk memberi pengaruh dan membentuk
tingkah laku yang sesuai
d) Perkembangan nalar , makin tinggi penalaran seseorang , maka makin tinggi
pula moral seseorang
5. Upaya Mengembangan Nilai , Moral dan Sikap Remaja
a) Menciptakan komunikasi , dalam komunikasi didahului dengan pemberian
informasi tentang nilai-nilai dan moral .Remaja dirangsang untuk lebih aktif,
diikutsertakan dalam mengambil keputusan dan tanggung jawab , diberi
kesempatan partisipasi mengembangkan aspek moral.Karena kita tahu nilai-nilai
hidup yang dipelajari memperoleh kesempatan untuk diterima dan diresapi
sebelum menjadi bagain integral dari tingkah laku seseorang.
b) Menciptakan lingkungan yang sserasi .Dalam usaha pengembangan tingkah
laku nilai hidup hendaknya tidak mengutamakan pendekatan-pendekatan
semata-mata , tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif
dimana factor-faktor lingkungan itu sendiri merupakan penjelmaan yang
konkrit dari nilai-nilai tersebut .Lingkungan itu terutama terdiri dari mereka
yang berfungsi sebagai pendidk dan pembina ( orang tua , guru )
c) Memberi contoh / tauladan perilaku yang merupakan perwujudan nilai-nilai
yang diperjuangkan
d) Menanamkan nilai-nilai keagamaan yang di dalamnya diajarkan nilai , moral
dan sikap yang baik dan terpuji
Langganan:
Postingan (Atom)